Senjata dari Elektromagnetik
Kompas, 13 Desember 2010 memberitakan bahwa pusat pengembangan persenjataan di atas air milik angkatan laut Amerika di Dahlgren, Virginia, berhasil menembakkan peluru dari senjata sejenis railgun (senjata dengan bantalan rel) sejauh 100 mil (160,93 km) dalam hitungan menit atau hampir 7 kali lebih besar dari laju suara.
Dalam satu kali serangan, senjata ini mampu menghasilkan gaya sebesar 33 megajoule. Gaya itu 33 kali lebih kuat dari gaya sebuah mobil seberat 1 ton yang bergerak dengan kecepatan 100 mil per jam (160,93 km per jam).
Saking kuatnya gaya tersebut, mereka yakin gelombang kejut dari letusan senjata ini mampu menghancurkan bahkan membalikkan serangan musuh untuk menyerang balik musuh itu sendiri. Bayangkan ketika rudal musuh sedang melayang ke arah kita, dengan gelombang kejut yang dihasilkan mampu membalikkan arah rudal tersebut ke tuannya. Dengan demikian, tidak diperlukan lagi bahan peledak dalam peluru. Konsekuensinya, apapun yang dilewati gelombang kejut dari senjata itu akan musnah!
Biaya pengembangan senjata sebesar 211 juta dolar AS ini, masih dalam tahap coba-coba dan ditargetkan sudah dipasang di kapal laut amerika pada tahun 2025. Dengan kekuatan 2 kali lebih besar dan mampu menyerang dari jarak 200 mil dalam waktu 6 menit. Ini artinya, mereka tak perlu masuk ke zona perairan suatu negara, cukup diam di perairan Internasional. Sangat berbahaya!
Pengembangan Railgun
Pada awalnya, railgun masih berada di kisaran 4-5 kali kecepatan suara serta masih menggunakan proyektil berbahan peledak. Gejala fisika yang diterapkan adalah gaya Lorentz akibat kekuatan elektromagnet yang berada di bantalan relnya. Lihat cara kerja senjata ini pada gambar kiri berikut.
Sekarang kita lihat gambar lemparan proyektil. Pertama, tentu arus harus dihasilkan dulu sehingga mencapai arus yang sangat tinggi untuk menghasilkan gaya lontar atau gaya Lorentz yang juga besar. Dipercaya untuk menghasilkan arus yang tinggi, mereka menggunakan energi nuklir. Sesudah bantalan rel cukup mengandung elektromagnet (gambar kiri), lalu peluru ditembakkan (gambar kanan).
Apapun senjata itu, kita tidak bisa memungkiri bahwa perkembangan ilmu berjalan beriringan dengan pengembangan senjata itu sendiri. Sejarah membuktikan. Tapi, manusialah jadi penentu, kepada siapa sasaran senjata itu digunakan.
sumber tambahan: howstuffworks.com
Komentar Terbaru